Keindahan lumpur serta sensasi mendebarkan memanjakan mata dan menghiasi perjalanan para pengendara yang melewati salah satu jalan poros kecamatan Tondong tallasa, khususnya desa bulu tellue, tidak lupa keindahan alam nya dengan gunung-gunung yang habis dikeruk para diktator keji, sering kali masyarakat menggelar aksi demonstrasi dengn menutup atau bahkan menahan kendaraan yang sedang beroperasi, namun tetap saja pada akhirnya yang diberikan hanyalah mediasi yang meninabobokan masyarakat.
Keresahan masyarakat yang hampir 10 tahun lamanya hanya memakan janji dari pihak-pihak perusahaan yang katanya akan betul memperhatikan hal tersebut. Tidak hanya itu dibeberapa tahun belakangan banyak korban berjatuhan, baik kecelakaan tunggal sampai kecerobohan para supir truk pengangkut material, dan sama saja masih mediasi tidak ada efek jerah nyawa melayang begitu saja,
Terakhir seorang nenek yang sedang berjalan tiba-tiba dari arah belakang roda mobil truk menabrak dan mengakibatkan luka parah, akibatnya sinenek kehilangan banyak darah dan meninggal dunia setelah dilarikan ke RSUD,BATARASIANG KAB. PANGKEP.
Pihak kepolisian berjanji akan menuntaskan kasus yang menimpa nenek yang malang, namun sampai pada hari ini,tidak ada titik terang tentang sipelaku, semuanya mengambang begitu saja.
Begitu pula dengan pemerintah hanya kata sabar yang terdengar tidak ada tindak tegas akan hal ini, padahal hukum telah mengatur dalam pasal 71 UU No.39 tahun 1999 tentang HAM, Pemerintah wajib mengontrol perusahaan yang melanggar HAM. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah masih belum menerapkan regulasi yang ada.
Tulisan ini sebagai bentuk prihatin terhadap bangsa kita,bangsa yang merdeka, bangsa yang memiliki hukum, bangsa yang beradab adil dan makmur.
Komentar
Posting Komentar